Final Fantasy 7 Cloud Strife
Final Fantasy 7 Cloud Strife
Final Fantasy 7 Cloud Strife

Sabtu, 28 Oktober 2017



A. Fungsi Kerajinan Tekstil
Untuk dapat mengembangkan tekstil tradisional Indonesia, kita harus mengenalnya lebih dalam.Produk kerajinan dibuat tentunya memiliki tujuan. Selain untuk menghias dan kegunaan praktis, produk kerajinan tekstil dibuat untuk berbagai fungi. Beberapa fungsi kerajinan tekstil antara lain sebagai berikut.


1. Fungsi Penghias
Fungsi penghias, kerajinan yang dibuat semata-mata sebagai hiasan pada suatu benda atau sebagai pajangan suatu ruang dan tidak memiliki makna tertentu selain menghias. Berkebalikan dengan pengertian benda-pakai, benda-hias merupakan produk kerajinan tekstil yang sengaja dibuat untuk fungsi sebagai hiasan semata. Misalnya boneka, gantungan kunci, bross, hiasan dinding dsb.

2. Fungsi Benda pakai
Fungsi benda pakai, kerajinan yang dibuat berdasarkan tujuan untuk digunakan sebagai kebutuhan sehari-hari. Contohnya busana, tas, dan aksesoris.

3. Fungsi Kelengkapan Ritual
Fungsi kelengkapan ritual, kerajinan yang mengandung simbol-simbol tertentu dan berfungsi sebagai benda magis berkaitan dengan kepercayaan dan spiritual. Contohnya ulos. Kain tenun tersebut yang dikenakan saat upacara pernikahan, pemakaman, dan pesta adat lainnya. Sebagai alat ritual (busana khusus ritual tradisi tertentu), contohnya :

  1. Kain tenun ulos digunakan pada perhelatan resmi atau upacara adat Batak
  2. Kain pembungkus kafan batik motif doa
  3. Kain ikat celup Indonesia Timur (penutup jenazah)
  4. Kain Tapis untuk pernikahan masyarakat daerah Lampung
  5. Kain Cepuk untuk ritual adat di Pulau Nusa Penida
  6. Kain Songket untuk pernikahan dan khitanan
  7. Kain Poleng dari Bali untuk acara ruwatan (penyucian)

4. Fungsi Simbolik
Fungsi simbolik, kerajinan tekstil tradisional selain sebagai hiasan juga berfungsi melambangkan hal tertentu yang berhubungan dengan nilai spiritual. Contohnya tapestri, tenun, dan batik yang dibuat dengan motif simbolik.



B. Prinsip Kerajinan Tekstil
Kerajinan fungsi hias pada prinsipnya adalah sebagai benda pajangan atau hiasan yang fungsinya sebagai orgamen untuk memperindah tempat tinggal ataupun tempat-tempat lainnya. Prinsip kerajinan fungsi pakai kerajinan fungsi pakai prinsipnya adalah sebagai benda yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari, sesuai dengan fungsi dan tujuan dari kerajinan tersebut. Adapun prinsip kerajinan fungsi hias dan fungsi pakai hal-hal berikut.

1. Keunikan Bahan kerajinan
Semua macam bahan dasar untuk memproduksi kerajinan dapat digunakan sebagai kerajinan fungsi hias dan fungsi pakai. Dalam mengolah bahan dasar kerajinan fungsi hias diperlukan sebuah teknik yang sesuai dengan karakteristik bahan dasar yang digunakan dan tujuan dari pembuatan produk kerajinan.

Teknik pengerjaan sebuah kerajinan pun dipengaruhi oleh alat yang dipakainya.Peralatan yang digunakan juga bergantung pada kebutuhan penggunaan teknik tersebut. Teknik yang digunakan di antaranya adalah teknik jahit untuk tekstil menggunakan alat mesin jahit, teknik ukir untuk kayu menggunakan alat pahat, teknik rajut untuk serat menggunakan alat hakpen, teknik sulam untuk serat dan pita menggunakan jarum, dan lain-lain.

2. Keterampilan Tangan
Seorang yang bekerja membuat produk-produk kerajinan umumnya disebut pengrajin. Keahlian tukang atau pengrajin merupakan keterampilan campuran antara berbagai jenis kerja tetapi tetap dengan dasar kesadaran material. Kesadaran material, (material consciousness) adalah kesadaran bekerja melalui dan dengan peralatan yang ada pada kita.

Sebagai pengrajin dalam membuat produk kerajinan pada umumnya memiliki satu konsep karya yang dapat diproduksi lebih dari satu produk. Pengrajin membutuhkan orang lain yang memiliki keahlian di bidang masing-masing.

3. Unsur Estetik
Nilai estetik dalam karya kerajinan fungsi hias dan fungsi pakai dilihat dari aspek bentuk, warna ragam hias dan komposisi. Dari segi bentuk disuguhkan keberanekaragam bentuk sesuai fungsi yaitu sebagai produk hiasan, baik bentuk dua atau tiga dimensi.

Produk kerajinan tapestri dibentuk berdasarkan pada proporsi, komposisi, keseimbangan dan kesatuan, irama, serta pusat perhatian, sehingga dihasilkan produk kerajinan yang harmonis. Fungsi warna sebagai penunjang keindahan dan juga sebagai perlambangan. Adanya unsur estetik pada karya kerajinan dapat meningkatkan citra produk kerajinan tersebut.

4. Unsur Hiasan (Ornament)
Unsur hiasan (ornament) adalah unsur dekorasi yang dibuat dengan berbagai cara di antaranya, dilukis, diukir, dan dicetak. Ada dua jenis cara penerapan unsur hiasan pada produk kerajinan, (a) hiasan pada permukaan produk, yaitu hiasan yang dibuat setelah produk kerajinan selesai dibuat, (b) hiasan terstruktur yaitu pembuatan hiasan dibentuk sejak awal kerajinan dibuat sehingga menyatu dengan produk itu sendiri.

Untuk kerajinan fungsi hias maupun fungsi pakai makna keberadaan ragam hias pada produk sama-sama untuk mendekorasi sebuah benda agar lebih terlihat artistik. Dalam penerapan pengaturan posisi dan banyak atau sedikitnya ragam hias pada produk kerajinan dapat dilakukan dengan menyesuaikan tujuan dan desain yang dibuat.

Jumat, 27 Oktober 2017

Budi Daya Tanaman Sayuran

Bab IV Budi daya tanaman sayuran

A. Jenis - jenis tanaman sayuran

1. Bayam

       Di Indonesia, bayam dapat tumbuh sepanjang tahun dan ditemukan pada ketinggian 5-2.000 m dpl, tumbuh di daerah panas dan dingin, tetapi tumbuh lebih subur di dataran rendah pada lahan terbuka yang udaranya agak panas
        Bayam merupakan tanaman dikotil yang memiliki sifat batang basah (herbaceus) dengan bentuk batang bersegi.Sifat permukaan batang pada bayam, licin beralur dengan arah tumbuh batang yaitu tegak keatas.Tipe percabangan batang pada bayam yaitu tipe percabangan batang monopodial,dengan sifat batang sirung pendek. Arah tumbuh batang yaitu tegak lurus keatas.Berdasarkan panjang umur batang, bayam termasuk tanaman muda (annuus).
2. Cabai

   Cabai atau cabai merah atau chili (bahasa Ambon) adalah buah dan tumbuhan anggota genus Capsicum. Buahnya dapat digolongkan sebagai sayuran maupun bumbu, tergantung bagaimana digunakan. Sebagai bumbu, buah cabai yang pedas sangat populer di Asia Tenggara sebagai penguat rasa makanan. Bagi seni masakan Padang, cabai bahkan dianggap sebagai "bahan makanan pokok" ke sepuluh (alih-alih sembilan). Sangat sulit bagi masakan Padang dibuat tanpa cabai.
3. Sawi

       Sawi adalah sekelompok tumbuhan dari marga Brassica yang dimanfaatkan daun atau bunganya sebagai bahan pangan (sayuran), baik segar maupun diolah. Penyebutan sawi biasanya mengacu pada sawi hijau (Brassica rapa kelompok parachinensis, yang disebut juga sawi bakso, caisim, atau caisin). Terdapat pula sawi putih (Brassica rapa kelompok pekinensis, disebut juga petsai) yang biasa dibuat sup atau diolah menjadi asinan. Jenis lain yang kadang-kadang disebut sebagai sawi hijau adalah sesawi sayur (untuk membedakannya dengan caisim). Kailan (Brassica oleracea kelompok alboglabra) adalah sejenis sayuran daun lain yang agak berbeda, karena daunnya lebih tebal dan lebih cocok menjadi bahan campuran mi goreng. Sawi sendok (pakcoy atau bok choy) merupakan jenis sayuran daun kerabat sawi yang mulai dikenal pula dalam dunia boga Indonesia.
4. Terong

      Terung (Solanum melongena, di Jawa lebih dikenal sebagai terong) adalah tumbuhan penghasil buah yang dijadikan sayur-sayuran. Asalnya adalah India dan Sri Lanka.
        Terung sering ditanam secara tahunan. Tanaman ini tumbuh hingga 40-150 cm (16-57 inci) tingginya. Daunnya besar, dengan lobus yang kasar. Ukurannya 10-20 cm (4-8 inci) panjangnya dan 5-10 cm (2-4 inci) lebarnya. Jenis-jenis setengah liar lebih besar dan tumbuh hingga setinggi 225 cm (7 kaki), dengan daun yang melebihi 30 cm (12 inci) dan 15 cm (6 inci) panjangnya. Batangnya biasanya berduri. Warna bunganya antara putih hingga ungu, dengan mahkota yang memiliki lima lobus. Benang sarinya berwarna kuning. Buah tepung berisi, dengan diameter yang kurang dari 3 cm untuk yang liar, dan lebih besar lagi untuk jenis yang ditanam.
5. Tomat

     Tanaman tomat (Lycopersicon esculentum ) merupakan tanaman perdu semusim, berbatang lemah, dan basah. Daunnya berbentuk segitiga. Buahnya hijau waktu muda dan kuning atau merah waktu tua. Perbanyakan tanaman ini umumnya dengan biji dan biasa dibudidayakan pada lahan kering. Umur panen tanaman tomat kurang lebih 55-61 hari setelah tanam (HST).
        Tomat termasuk sayuran buah yang digemari. Tomat mempunyai berbagai manfaat antara lain sebagai bumbu, lalap, makanan yang diawetkan (saus tomat), buah segar atau minuman (juice). Buah tomat banyak mengandung vitamin A dan C.
6. Kembang Kol

 Kubis bunga merupakan tumbuhan yang termasuk dalam kelompok botrytis dari jenis Brassica oleracea (suku Brassicaceae). Sebagai sayuran, tumbuhan ini lazim dikenal sebagai kembang kol yang merupakan terjemahan harafiah dari bahasa Belanda bloemkool.
       Kubis bunga berbentuk mirip dengan brokoli. Perbedannya, kubis bunga memiliki kepala bunga yang banyak dan teratur dengan padat. Hanya "kepala" kembang kol yang lazim dimakan (dalam literatur berbahasa Inggris disebut white curd). Pada dasar kepala tersebut terdapat daun-daun hijau yang tebal dan tersusun rapat. Kubis bunga juga mirip dengan kubis romanesco.
       Kembang kol merupakan sumber vitamin dan mineral dan lazimnya dimakan dengan dimasak terlebih dahulu, meskipun dapat pula dimakan mentah maupun dijadikan acar.
7. Kangkung

       Tanaman kangkung (Ipomoea reptans) termasuk sayuran daun yang populer. Hampir setiap penjual sayuran menjual kangkung. Tanaman ini dapat tumbuh dengan baik di daerah dataran rendah.
       Terdapat dua jenis kangkung yang biasa dibudidayakan yaitu kangkung darat dan kangkung air. Kangkung air memiliki daun dan batang yang lebih besar dibandingkan dengan kangkung darat. Kangkung dapat dipanen pada hari ke-27 setelah tanam.
       Pemanenan dapat dicabut langsung atau dipotong dengan menyisakan buku batang. Setelah dipotong, kangkung dapat tumbuh kembali dan dipanen lagi.
8. Seledri

       Seledri (Apium graveolens ) adalah sayuran daun dan tumbuhan obat yang biasa digunakan sebagai bumbu masakan. Beberapa negara termasuk Jepang, Cina dan Korea mempergunakan bagian tangkai daun sebagai bahan makanan. Di Indonesia tumbuhan ini diperkenalkan oleh penjajah Belanda dan digunakan daunnya untuk menyedapkan sup atau sebagai lalap. Penggunaan seledri paling lengkap adalah di Eropa: daun, tangkai daun, buah, dan umbinya semua dimanfaatkan.
9. Kol

       Kubis, kol, kobis, atau kobis bulat adalah nama yang diberikan untuk tumbuhan sayuran daun yang populer. Tumbuhan dengan nama ilmiah Brassica oleracea LKelompok Capitata ini dimanfaatkan daunnya untuk dimakan. Daun ini tersusun sangat rapat membentuk bulatan atau bulatan pipih, yang disebut kropkop atau kepala (capitata berarti "berkepala"). Kubis berasal dari Eropa Selatan dan Eropa Barat . Kubis dapat dimakan segar sebagai lalapan maupun diolah. Sebagai lalapan, kubis yang dilengkapi sambal biasa meyertai menu gorengan atau bakar seperti ayam atau lele. Kubis diolah untuk membuat orak-arik atau capcay. Daun kubis yang direbus menjadi lunak, tipis, dan transparan. Perebusan ini dapat dijumpi dalam berbagai sup dan sayur.
10. Jamur

       Jamur merupakan salah satu bahan masakan yang nikmat. Beberapa jenis jamur bisa menjadi pengganti protein hewani karena rasanya yang mirip. Namun ada jamur pangan dan jamur yang tidak bisa dikonsumsi manusia.
       Saat ini banyak jenis jamur dijual di pasar tradisional maupun supermarket. Jamur pangan ini mengandung sejenis sterol yang dipercaya mampu menghambat pertumbuhan sel kanker usus besar. 
B. sarana produksi dan tahapan budi daya tanaman sayuran

1. Sarana Produksi
    a. Bahan
  1) Benih atau bibit
  2) Pupuk
  3) Pestisida
  4) Media tanam
  5) Spons
  6) Vermikulit dan perlit
    b. Alat
  1) Garpu, sekop, cangkul
  2) Sprayer, kored, gembor
 2. Tahapan Budi Daya Tanaman Sayuran
  a. Pembibitan
  b. Pengolahan tanah/ persiapan media tanam
  c. Penanaman
  d. Pemeliharaan
  e. Pemanenan
  f. Pascapanan
 2. Tahapan budi daya tanaman sayuran

Tahapan budidaya memiliki peranan penting dalam keberhasilan berbudidaya. Tahapan budidaya tanaman sayuran yang tepat dapat memaksimalkan hasil panen. Berikut ini tahapan budidaya tanaman sayuran secara umum :

a.       Pembibitan

Hal yang harus diperhatikan saat pembibitan adalah mengetahui syarat benih yang baik. Bebih harus bersih dari benda asing, memiliki daya kecambah minimal 80%. Sebelum disemai, benih diberi perlakuan agar pertumbuhan bibit lebih baik. Perlakuan sebelum semai berbeda pada tiap jenis tanaman. Beberapa benih tanaman membutuhkan perlakuan tertentu sebelum disemai, seperti direndam dengan air, ada pula benih yang dapat langsung disemai atau ditanam di lahan. Selama masa pembibitan, bibit harus mendapat pengairan yang cukup, pemupukan dan pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT). pemindahan bibit perlu memperhatikan cara-cara yang baik dan benar. Pemindahan bibit yang ceroboh dapat merusak akar tanaman.
Tahapan pembibitan tersaji pada gambar berikut
Semai benih
Pemeliharaan benih
Benih yang sudah tumbuh (bibit)/pengecambahan
Tempat pocisan
Hasil penyapihan
Siap pindah tanam ke polybag/lahan

b.      Pengolahan tanah/ Persiapan media tanam

Tanah diolah terlebih dahulu hingga siap tanam. Tanah digemburkan dan diberi perlakuan agar sesuai dengan syarat tumbuh tanaman. Penggemburan tanah dilakukan dengan cara mencungkil tenah menggunakan cangkul atau garpu. Untuk penanaman di polybag, tanah dicampur dengan pupuk. Kamu perlu mengenal jenis tanah yang akan digunakan untuk budidaya. Amatilah tanah dilingkunganmu !!

c.       Penanaman

Penanaman dapat dilakukan dengan penyemaian. Jarak tanam tiap benih atau bibit perlu diperhatikan agar tanaman memperoleh ruang tumbuh yang seragam dan mudah disiangi. Bibit dapat ditanam dalam larikan atau dalam bedengan.

d.      Pemeliharaan

1.       Penyiraman dilakukan agar tanah tetap lembab.
2.       Penyulaman dilakukan apabila ada benih mati atau tidak normal.
3.       Penyiangan dilakukan untuk mengendalikan hama dan penyakit tanaman serta gulma.
4.       Pembumbunan dilakukan dengan cara mengumpulkan tanah didaerah barisan sehingga membentuk gundukan. Hal ini dilakukan untuk tanaman yang ditanam di bedengan.
5.       Pemupukan harus dilakukan dengan tepat cara, jenis, dosis, dan waktu.
6.       Pengendalian Organisme pengganggu tanaman (OPT), harus dilakukan sesuai dengan jenis serangga, dan dosis yang digunakan harus tepat. Penggunaan pestisida dengan bijak harus diperhatikan agar tidak merusak lingkungan.
7.       Pemasangan ajir atau turus untuk tanaman sayuran yang tumbuh merambat atau berbatang lemah.

e.      Pemanenan

Tahap pemanenan dilakukan pada waktu yang tepat sehingga hasi panen memiliki kualitas yang baik. Perhatikan ciri dan umur panen. Pemanenan biasanya dilakukan secara manual. Perlu kehati-hatian dalam melakukan pemanenan sehingga kualitas hasil panen tetap terjaga.
 

f.        Pascapanen

Perlakuan pascapanen perlu diperhatikan agar kualitas produk tetap terjaga. Tanaman sayuran memiliki kadar air yang tinggi sehingga mudah rusak atau busuk.
Tahapan pascapanen memiliki tahap-tahap sebagai berikut :
1.       Pengumpulan hasil panen
2.       Penyortiran dan penggolongan berdasarkan ukuran dan umur tanaman
3.       Penyimpanan hasil panen di tempat yang bersih dengan kadar air tertentu.
 C. Contoh tahapan budi daya tanaman sayuran
1.) pembibitan hal yg harus diperhatikan saat pembibitan adalah mengetahui syarat benih yg baik. benih harus bersih dari benda asing, memilkiki daya kecambah minimal 80%. sebelum disemai, benih diberi perlakuan agar pertumbuhan bibit lebih baik. beberapa benih tanaman memerlukan perlakuan tertentu, seperti direndam dengan air. selama masa pembibitan, bibit harus mendapat pengairan yg cukup, pemupukan dan pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman. pemindagan bibit yg ceroboh dapat merusak akar tanaman.
2.) pengolahan tanah

tanah diolah terlebih dahulu hingga siap tanam. tanah digemburkan dan diberi perlakuan agar sesuai dengan syarat tumbuh tanaman. penggemburan tanah dilakukan dengan mencungkil tanah menggunakan cangkul atau garpu.
3.) penanaman
penanaman dapat dilakukan dengan penyemaian atau tanpa penyemaian. jarak tanam tiap benih atau bibit perlu diperhatikan agar tanamanmemperoleh ruang tumbuh yg seragam dan mudah disaingi
4.) pemeliharaan
a. penyiraman agar tanah tetap lembap.
b. penyulaman dilakukan bila ada benih yang mati/ tak normal
c. penyiangan dilakukan untuk mnendalikan hama dan penyakit tanaman serta gulma
d. pembubuhan dilakukan dengan cara mengumpulkan tanah di daerah barisan sehingga membentuk gundukan
e. pemupukan harus dilakukan dengan tepat cara, jenis, dosis, dan waktu
f. pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman, harus dilakukan sesuai dengan jenis serangandan dosis yg digunakan harus tepat
g. pemasangan ajir / turus
5) Panen
panen dilakukan pada waktu yg tepat sehingga hasil panen memiliki kualitas yg baik
6) pasca panen
perlakuan pascapanen perlu diperhatikan.berikut tahapan pascapanen:
a. pengumpulan hasil panen
b. penyortiran dan pengolahan
penyimpanan hasil panen
TAHAPAN BUDIDAYA TANAMAN SAYURAN
1. Perencanaan
a. menentukan jenis tanaman sayuran yg akan di budidayakan
b. menentukan tempat
c. membuat jadwal ke

.
d. menyusun kebutuhan sarana dan alat
e. menentukan tugas tiap individu
2. Persiapan sarana produksi
a. bahan = benih, pupuk anorganik, kompos, pestisida
b. alat = gembor , kored, cangkul sprayer
3. proses budiday

 D. Alternatif budi daya tanaman sayuran
1. Alternatif media tanam

Jika anda telah mengetahui berbagai media tanam di daerah sekitar anda, coba sebutkan media tanam apa yang banyak tersedia? Memang keterbatasan media tanam tanah sudah tidak menjadi hambatan untuk mencoba melakukan budidaya sayuran. Banyak alternatif media tanam yang bisa digunakan untuk menanam sayuran. Tanaman sayuran dapat ditanam dengan menggunakan media tanam kerikil, pecahan bata dengan nutrisi dan zat hara dari larutan nutrisi. Hidroponik adalah salah satu teknologi budidaya tanaman tanpa tanah dengan pemberian hara tanaman yang terkendali. Hidroponik dapat dilakukan dengan dan tanpa media tanam. Media tanam yang dapat digunakan untuk hidoponik antara lain sabut kelapa, ijuk, kerikil, arang zeolite, dan air. Teknik hidroponik dapat diaplikasikan di daerah lahan terbatas.
Berikut ini bahan, alat dan teknik hidroponik secara sederhana :

a.       Bahan dan Alat

1.       Benih tanaman sayuran
2.       Nutrisi hidroponik
3.       Media tanam yang disterilkan dengan cara direndam air mendidih
4.       Tempat persemaian
5.       Wadah media
6.       Wadah larutan nutrisi
7.       Rak penyimpanan
8.       Alat pengukur PH dan TDS meter (pengukur kadar nutrisi)

b.      Tahapan budidaya hidroponik

1.       Pembibitan

Pembibitan dapat dilakukan secara langsung atau melalui persemaian. Benih biasanya mulai berkecambah pada umur 3-7 hari. Pembibitan dapat menggunakan media tanam berupa pasir dan rockwool. Bibit yang sudah siap tanam adalah bibit yang berusia 3-4 minggu atau memiliki 3-4 daun.

2.       Persiapan larutan nutrisi

Larutan nutrisi merupakan sumber utama pasokan nutrisi tanaman. Larutan nutrisi dapat diberikan dalam bentuk genangan atau mengalir. Nutrisi yang diberikan dapat berupa nutrisi siap pakai atau membuat sendiri. Siapkan larutan nutrisi dengan cara mencampurkan nutrisi siap pakai dengan air, sesuai petunjuk.

3.       Penanaman

Pindahkan tanaman dari persemaian ke wadah tanam yang sudah diisi media steril. Tanaman tidak perlu disemai, dapat langsung ditanam di wadah tanam.

4.       Perawatan

Pada awal penanaman, simpan tanaman pada daerah yang tidak terkena sinar matahari secara langsung. Setelah berumur 1-2 minggu, tanaman sudah dapat dipindahkan di daerah dengan sinar matahari langsung. Penambahan nutrisi dilakukan secara teratur dan sesuai kebutuhan tanaman. Perhatikan lingkungan daerah perakaran, harus memenuhi pertumbuhan yang optimal. Hal ini ditentukan oleh keadaan larutan dan sirkulasinya. Pengendalian OPT dilakukan dengan pemberian pestisida dengan dosis rendah. Tanaman disimpan di tempat yang terlindung dari air hujan.

5.       Panen

Pemanenan harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak mengganggu produksi berikutnya. Perhatikan umur dan kriteria masing-masing tanaman.
2. Alternatif wadah tanam

Wadah tanam merupakan tempat yang terbatas untuk menampung media dan nutrisi bagi tanaman. Banyak jenis wadah yang dapat digunakan sebagai wadah tanam. Wadah tanam yang ideal adalah wadah yang kuat dan tahan lama, dapat merembeskan air yang berlebih, ringan, dan menarik. Di bawah ini ada beberapa jenis wadah yang umumnya dipakai :
Kemasan bekas
Pot
Polybag
Planter
Wadah tanam apa saja yang anda tahu? Contoh wadah yang biasa digunanakan adalah pot tanah, pot plastic, pot semen, polybag, pipa, talang air, dan berbagai wadah yang dapat menampung media dan nutrisi bagi tanaman. Kamu juga dapat memanfaatkan berbagai barang bekas seperti kaleng dan plastic kemasan.
Hal yang harus diperhatikan ketika menanam tanaman pada wadah adalah ketersediaan nutrisi yang cukup dan pengondisian optimum agar tanaman dapat tumbuh dengan baik. Perhatikan ukuran wadah dan komposisi media tanam yang digunakan. Sesuaikan dengan jenis tanaman yang ditanam.
Vertikultur merupakan teknik budidaya pertanian yang dilakukan secara vertical atau bertingkat, baik pada area indoor ataupun outdoor. Sistem budidaya secara vertical cocok untuk daerah perkotaan dan lahan terbatas. Lahan yang sempit bukan menjadi alasan untuk tidak bercocok tanam. Budidaya dengan teknik vertikultur tidak hanya sebagai sumber pangan, melainkan juga menciptakan suasana alami yang menyenangkan.
Pernahkan kamu melihat tanaman sayuran yang ditanam secara vertikultur tanaman sayuran yang biasa dibudidayakan secara vertikultur antara lain selada, kangkung, bayam, pakcoy, dan caisim.
Model dan jenis wadah vertikultur sangat bervariasi, umumnya dibentuk mirip anak tangga dengan beberapa undakan atau sejumlah rak. Bahan dapat berupa bambu atau pipa paralon, bahkan kaleng bekas. Inilah keunggulan lain vertikultur yang memanfaatkan benda-benda bekas di sekitar kita.
Teknik budidaya vertikultur hamper sama dengan budidaya biasa. Tahapannya adalah pembuatan wadah tanam vertikultur, pengadaan media, persiapan bibit, penanaman, pemeliharaan, dan pemanenan. Apabila kamu mempunyai tanaman sendiri dan dikonsumsi sendiri, akan lebih hemat. Bagaimana ? mau mencobanya?
E. Contoh tahapan budi daya tanaman sayuran dengan sistem hidroponik
 Cara Menanam Hidroponik Sederhana di Rumah - lintangsore.com
Selamat datang para pekebun pemula di blog lintangsore.com. Kali ini kita akan belajar hidroponik sayuran yang simpel, sederhana dan mudah untuk dilakukan di rumah Anda. Target kita adalah sekedar menyalurkan hobi dan menimba pengalaman tentang bercocok tanam hidroponik secara sederhana sebelum nanti melangkah ke menanam hidroponik dalam skala yang lebih besar. Sekaligus untuk mematahkan anggapan bahwa menanam hidroponik itu susah dan mahal.

Jenis Sayuran Hidroponik

Hal pertama yang mesti dilakukan sebelum bertanam hidroponik adalah memilih tanaman/sayuran yang akan kita budidayakan secara hidroponik. Beberapa jenis sayuran hidroponik yang umum ditanam secara hidroponik diantaranya adalah hidroponik sawi, selada, hidroponik kangkung, hidroponik cabe, hidroponik tomat, dan hidroponik bayam.

Berikut ini saya berikan contoh gambar tanaman hidroponik, untuk visualisasi di otak anda tentang hasil akhir tanaman yang hendak dituju.

Cara Bertanam Hidroponik Sayuran Sederhana di Rumah
Cara Bertanam Hidroponik Sayuran Sederhana dirumah

Kamis, 26 Oktober 2017


Bab 1.Kerajinan serat


Bahan serat adalah suatu jenis bahan berupa potongan-potongan komponen yang membentuk jaringan memanjang yang utuh. Menurut kamus bahasa indonesia, serat adalah suatu material yang perbandingan panjang dan lebarnya sangat besar dan molekul penyusunnya terorientasi, terutama ke arah panjang.


 B. Jenis dan karakteristik bahan serat

        Bahan serat alam berasal dari alam. Limbah serat alam mudah diurai dalam tanah. Bahan serat alam yang dimaksud adalah bahan organik yang tidak diolah kembali melalui proses dan penambahan bahan kimiawi sehingga keasliannya tetap terjaga dan diutamakan. Bahan serat alam dapat digolongkan menjadi tiga jenis, yaitu yang berasal dari tumbuhan, hewan, dan mineral.



1. Serat dari Tumbuhan
Karakteristik bahan serat alam yang menjadi perhatian adalah pada permukaan seratnya, seperti kehalusan, kekuatan, daya serap, dan kemuluran atau elastisitas. Serat yang berasal dari tumbuhan dapat diklasifikasi menjadi empat berikut.


√ Serat dari Biji. Beberapa biji telah memenuhi persyaratan untuk diolah sebagai bahan serat. Contohnya biji dari pohon kapas dan kapuk.  Bahan tekstil dari selulosa (kapas) memiliki beberapa karakteristik seperti, bahan terasa dingin dan sedikit kaku, mudah kusut, mudah menyerap keringat, rentan terhadap jamur, dan mudah terbakar.
√ Serat dari Batang. Jenis batang yang menghasilkan serat alam dapat berupa jenis batang yang berkambium ataupun tidak berkambium. Contohnya batang pohon anggrek, melinjo/ganemon, mahkota dewa, beringin, yonkori, flax, jute, rosella, henep, rami, urena, kenaf, dan sunn.
√ Serat dari Daun. Contohnya serat daun mendong (purun tikus), daun nanas, daun pandan berduri, daun eceng gondok, daun abaka, daun sisal, dan daun henequen.
√ Serat Berasal dari Buah. Buah yang sudah dimanfaatkan sebagai bahan serat adalah kelapa. Buah kelapa memiliki sabut yang melapisi buah.

2. Serat dari Hewan
Bagian hewan yang dimanfaatkan seratnya adalah bulu. Bulu hewan yang paling banyak diolah sebagai bahan baku serat produk tekstil di antaranya stapel dan filamen.



√ Serat dari Stapel. Stapel merupakan serat yang berbentuk rambut hewan yang disebut dengan wol. Contohnya domba, alpaca, unta, cashmer, mohair, kelinci, dan vicuna. Rambut hewan yang paling banyak digunakan adalah wol dari bulu domba.  Serat wol mempunyai ciri-ciri agak kuat, tidak berkilau, keriting, kekenyalan tinggi, elastisitas tinggi, dan merupakan penahan panas yang baik, tahan terhadap jamur dan bakteri.
√ Serat dari Filamen Filamen merupakan serat yang berbentuk jaringan. Contohnya adalah serat yang berasal dari larva ulat sutera yang dipintal menjadi benang.  serat sutra mempunyai ciri-ciri berkilau, sangat bagus dan lembut, tidak mudah kusut, sangat halus, kekuatannya tinggi, tahan terhadap sinar matahari, daya serap cukup tinggi, tidak mudah berjamur, mudah terbakar, berbau seperti rambut terbakar, bekas pembakaran berbentuk abu hitam, bulat, serta mudah dihancurkan.


C. Pengolahan bahan serat


Pengolahan dapat dilakukan secara manual maupun menggunakan mesin. Langkah-langkahnya sebagai berikut.

• Pemintalan benang
Dari proses pemilihan serat akan dilanjutkan pengolahan kapas menjadi benang yang disebut pemintalan.

• Penggulungan benang
Benang yang sudah dipintal akan digulung menggunakan alat penggulung benang.mester I

• Pencelupan Warna
Benang diproses dengan pencelupan untuk memperoleh warna yang kuat. Selanjutnya benang dikeringkan.

• Penenunan Benang Menjadi Kain
Setelah kering, benang dapat ditindaklanjuti dengan proses penenunan menjadi kain.


D. Proses Produksi Kerajinan Bahan Serat

       Teknik dasar kerajinan tekstil adalah segala cara yang digunakan untuk membentuk atau mengolah bahan tekstil. Adapun teknik yang digunakan sangat beragam. Penggunaan teknik dasar ini disesuaikan dengan kerajinan yang akan dibuat. Dengan demikian, penggunaan teknik dasar menjadi tepat sasaran.
Adapun teknik-teknik dasar dalam keterampilan kerajinan tekstil yang dapat digunakan untuk memproduksi kerajinan ikat celup, makrame, dan tapestri sebagai berikut:

a. Menenun
Teknik menenun dapat digunakan untuk pembuatan produk kerajinan tapestri. Menenun menggunakan alat spanram atau bingkai yang direntangkan benang-benang lungsi sebagai jalur jalannya benang tenunan atau pakan.






b. Menjahit
Menjahit adalah pekerjaan menyambung kain dan bahan-bahan lain yang bisa dilewati jarum jahit dan benang. Menjahit dapat dilakukan dengan tangan (manual) atau mesin jahit. Dalam pembuatan kain ikat celup diperlukan teknik menjahit untuk merintang warna.

c. Mengikat
Mengikat adalah teknik menyatukan dua benang/lebih membentuk ikatan yang diinginkan. Mengikat dapat pula diartikan menyatukan helaian kain yang satu dengan lainnya menggunakan alat pengikat untuk membentuk pola tertentu. Ikatan ini dapat berupa simpul ataupun pola warna.
E. Produk dan Proses Kerajinan Bahan Serat

      Dalam pembuatan produk kerajinan perlu memahami dahulu seperti apa membuat karya yang berkualitas, maka dalam proses penciptaannya harus mengacu pada persyaratan. Adapun syarat-syarat perancangan benda kerajinan sebagai berikut.
1.       Keguanan (Utility)

Benda kerajinan harus mengutamakan nilai praktis, yaitu dapat digunakan sesuai dengan fungsi dan kebutuhan. Contoh mangkuk untuk wadah sayur.
2.       Kenyamanan (Comfortable)

Benda kerajinan harus menyenangkan dan memberi kenyamanan bagi pemakainya. Contoh cangkir didesain ada pegangannya.
3.       Keluwesan (Flexibility)

Benda kerajinan harus memiliki keserasian antara bentuk dan wujud benda dengan nilai gunanya. Contoh sepatu sesuai dengan anatomi dan ukuran kaki.
4.       Keamanan (Safety)

Benda kerajinan tidak boleh membahayakan pemakainya. Contoh piring dari serat kelapa harus mempertimbangkan komposisi zat pelapis/ pewarna yang dipakai agar tidak berbahaya jika digunakan sebagai wadah makanan.
5.       Keindahan (Aestetic)

Benda yang indah mempunyai daya Tarik lebih dibanding benda yang biasa-biasa saja. Keindahan sebuah benda dapat dilihat dari beberapa hal, diantaranya dari bentuk, hiasan/ ornamen, dan bahan bakunya

F. Kemasan Pengemasan Produk Kerajinan dari Bahan
       Kemasan dapat diartikan sebagai wadah atau pembungkus yang berguna mencegah atau mengurangi terjadinya kerusakankerusakan pada bahan yang dikemas atau yang dibungkusnya.

Tujuan pengemasan karya kerajinan, antara lain seperti berikut.

• Kemasan memenuhi syarat keamanan dan kemanfaatan.
• Kemasan melindungi produk dalam perjalanannya dari produsen ke konsumen.
• Kemasan dapat mendukung program pemasaran.
Melalui kemasan, identifikasi produk menjadi lebih efektif dan dengan sendirinya mencegah pertukaran oleh produk pesaing.
• Kemasan merupakan suatu cara untuk meningkatkan laba perusahaan. Oleh karena itu perusahaan harus membuat kemasan semenarik mungkin.

Manfaat pengemasan karya kerajinan, antara lain sebagai berikut.

• Produk-produk yang dikemas biasanya lebih bersih, menarik, dan tahan terhadap kerusakan yang disebabkan oleh cuaca.
• Kemasan merupakan satu-satunya cara perusahaan membedakan produknya (ciri pembeda produk).
• Kemasan yang menarik dapat memikat dan menarik perhatian konsumen (menambah daya tarik produk).
• Kemasan dapat menambah nilai jual produk.

Jenis bahan kemasan karya kerajinan, antara lain sebagai berikut.

1.      Kemasan Kertas


produk kemasan kertas


Kemasan kertas merupakan kemasan fleksibel yangpertama sebelum ditemukannya plastik dan aluminium foil. Saat ini kemasan kertas masih banyak digunakan dan mampu bersaing dengan kemasan lain seperti plastik dan logam karena harganya yang murah, mudah diperoleh, dan penggunaannya yang luas. Kelemahan kemasan kertas untuk mengemas adalah sifanya yang sensitif terhadap air dan mudah dipengaruhi oleh kelembaban udara lingkungan. Berikut  contoh kemasan dari bahan kertas.

2. Kemasan Kayu


Kayu merupakan bahan pengemas tertua yang diketahui oleh manusia dan secara tradisional digunakan untuk mengemas berbagai macam produk padat seperti barang antik dan emas, keramik, dan kain. Kayu adalah bahan baku dalam pembuatan palet, peti atau kotak kayu di negara-negara yang mempunyai sumber kayu alam dalam jumlah banyak. Tetapi saat ini penyediaan kayu untuk pembuatan kemasan juga banyak menimbulkan masalah karena makin langkanya hutan penghasil kayu. Desain kemasan kayu bergantung pada sifat dan berat produk, konstruksi kemasan, bahan kemasan, dan kekuatan kemasan, dimensi kemasan, metode dan kekuatan.


produk kemasan kayu


Penggunaan kemasan kayu baik berupa peti, tong kayu atau palet sangat umum di dalam transportasi berbagai komoditas dalam perdagangan internasional. Pengiriman produk kerajinan seperti keramik sering dibungkus dengan peti kayu agar dapat melindungi keramik dari risiko pecah. Kemasan kayu umumnya digunakan sebagai kemasan tersier untuk melindungi kemasan lain yang ada di dalamnya. Dalam mendesain kemasan kayu, diperlukan proses alternatif dan bahan-bahan teknik yang tepat untuk membuat kemasan yang lebih ekonomis.